Eksplorasi Spektakuler Gua BungajaE: Tim D’Paris Bone Kagum Pesona ‘Istana Alam’ di Barebbo

HumasBone – Tim Dinas Pariwisata (D’Paris) Kabupaten Bone hari ini, Rabu, 8 Oktober 2025, melakukan penjajakan keindahan alam tersembunyi, Gua BungajaE yang berlokasi di Desa Bacu, Kecamatan Barebbo. Eksplorasi ini bertujuan untuk memetakan potensi gua tersebut sebagai destinasi wisata unggulan baru di Bone.

 

Rombongan D’Paris dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Barham. Turut serta dalam tim inti adalah Andi Tenri Olle (Kabid Pembinaan Tempat Wisata D’Paris), Ahmad Fauzi (Bidang Pengembangan Destinasi), dan staf publikasi D’Paris. Penjelajahan ini juga didampingi oleh Kepala Desa Bacu, Kepala Desa Cempaniga, pengurus Pokdarwis “To Bacue”, serta arkeolog Khaidir dari Museum Lapawawoi.

 

*Sensasi ‘Dompeng’ dan Pesona ‘Istana’ di Dalam Tanah*

 

Perjalanan menuju Gua BungajaE sudah menyajikan pengalaman yang tak terlupakan. Tim harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 25 menit menggunakan kendaraan khas yang dikenal sebagai “dompeng” dari Balai Desa Bacu. Sensasi semakin seru karena dompeng tersebut disopiri langsung oleh Bapak Kades.

 

“Sesekali terdengar teriakan penumpang saat dompeng bermanuver atau melintasi jalan yang mendebarkan,” ujar salah satu anggota tim publikasi, menggambarkan keseruan perjalanan yang penuh adrenalin tersebut.

 

Setibanya di mulut gua, ketegangan di atas dompeng berganti dengan decak kagum. Pengunjung disambut oleh keindahan stalagtit dan stalagmit yang menjulang. Di dalam gua, tim merasakan suasana bak berada di dalam sebuah istana megah. Dinding dan langit-langit gua terukir dengan guratan unik yang menakjubkan.

 

“Gua BungajaE ini sangat lapang. Dari langit-langit yang cukup tinggi, terhiasi dengan stalagtit yang terbentuk menyerupai lampu kristal megah,” jelas Ahmad Fauzi.

 

Keunikan lain dari Gua BungajaE adalah strukturnya yang ber-trap-trap, memberikan kesan seolah-olah memiliki lantai 2 dan lantai 3 dengan kelegaan ruang yang berbeda-beda. Meskipun menjadi habitat kelelawar, tim mencatat hampir tidak tercium bau khas kotoran kelelawar yang menyengat, yang diperkirakan disebabkan oleh adanya aliran air di dalam gua.

 

*Target Ekpose dan Peningkatan Kesejahteraan*

 

Kepala Dinas Pariwisata, Barham, menegaskan bahwa gua ini harus segera terekspos ke masyarakat luas.

 

“Ada pesona yang benar-benar disembunyikan di sini,” kata Barham. Ia pun menyampaikan harapannya agar masyarakat, khususnya Pokdarwis To Bacu dan Kepala Desa Bacu, dapat menjaga dan merawat kemegahan alam ini.

 

Barham optimis, setelah adanya penetapan Gua BungajaE sebagai destinasi wisata oleh Bapak Bupati Bone, masyarakat Desa Bacu dapat merasakan dampaknya dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui sektor pariwisata.

 

“Sekaligus juga ke depannya ini akan menjadi potensi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Bone, dan terkhusus pendapatan bagi pemerintah Desa Bacu Kecamatan Barebbo,” tambahnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Ibu Kepala Desa Bacu menyambut baik perhatian dari Pemkab Bone. Ia juga berharap akan adanya penguatan legalitas formal mengenai tata kelola dan penanganan Gua BungajaE ini ke depannya.

 

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Bone melalui Dinas Pariwisata yang telah memberi perhatian akan potensi peningkatan kesejahteraan rakyat utamanya sektor pariwisata yang ada di wilayah kami di Desa Bacu ini,” tutupnya.(wf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Informasi Selanjutnya