Dinas Pariwisata Bone Pelajari Potensi Pengelolaan Wisata Desa di Dolli, Maros

BERITA244 Dilihat

HumasBone – Dinas Pariwisata Kabupaten Bone (D’Paris) melaksanakan kunjungan Studi Kerja (Stuker) strategis ke lokasi wisata yang dikelola masyarakat, yaitu Wisata Dolli di Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros. Kunjungan ini bertujuan untuk mendalami model pengelolaan wisata berbasis desa yang sukses dan berkelanjutan, khususnya yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

 

Rombongan Stuker D’Paris Bone dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone, Bapak Barham. Beliau didampingi oleh jajaran pejabat utama, termasuk Andi Tenri Angka (Sekretaris Dinas), Andi Suwahyo (Kabid Pengembangan Destinasi), Andi Tenri Olle (Kabid Pembinaan Tempat Wisata), dan Imriani Rapi (Kabid Ekonomi Kreatif). Turut serta dalam rombongan ini adalah Sekdes Mico dari Kecamatan Palakka, serta staf teknis bidang pengembangan destinasi D’Paris Bone.

 

Kedatangan rombongan disambut hangat di lokasi Wisata Dolli. Penerimaan dilakukan langsung oleh jajaran pemerintah setempat dan pengelola wisata. Tampak hadir dalam penyambutan tersebut Bapak Muhammad Aris (Camat Bantimurung), Ibu Rahmatia (Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Maros), unsur aparat Desa Tukamasea, serta Direktur BUMDes Desa Tukamasea yang merupakan kunci utama sukses pengelolaan Wisata Dolli.

 

Dalam sesi diskusi, Bapak Barham menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Desa Tukamasea dalam mengembangkan Wisata Dolli menjadi destinasi unggulan yang memberdayakan ekonomi lokal.

 

“Kami datang ke sini untuk belajar langsung. Model pengelolaan yang melibatkan BUMDes dan partisipasi aktif masyarakat seperti di Dolli ini adalah inspirasi yang sangat berharga bagi kami dalam upaya mendorong percepatan pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Bone, terutama yang berbasis desa,” ujar Bapak Barham.

 

Diskusi mendalam berfokus pada berbagai aspek, mulai dari strategi pengembangan infrastruktur ramah lingkungan, manajemen operasional, hingga skema pembagian hasil yang adil bagi masyarakat dan BUMDes. Diharapkan, hasil dari Studi Kerja ini dapat diimplementasikan dan disesuaikan dengan potensi unik yang dimiliki oleh desa-desa wisata di Kabupaten Bone.(wf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *