HumasBone – Potensi wisata alam Telaga Biru di Desa Ponre-ponre, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, mulai mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah. Hari ini, Senin (27/10/2025), Kepala Dinas Pariwisata (Kadis Pariwisata) Kabupaten Bone, Barham, S.T., M.M., turun langsung melakukan eksplorasi dan peninjauan di lokasi telaga yang dikenal dengan kejernihan airnya yang kebiruan tersebut.
Dalam kunjungannya, Kadis Barham didampingi oleh Kepala Desa Ponre-ponre, Andi Jamaluddin. Peninjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi Telaga Biru agar dapat dikembangkan secara berkelanjutan sebagai destinasi wisata unggulan baru di Bone.
Telaga Biru memang menawarkan pemandangan yang langka. Airnya yang memancarkan warna kebiruan yang memukau dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan besar, menciptakan suasana damai dan sejuk.
Namun, air telaga ini tak hanya menawarkan keindahan. Secara fungsi, ia merupakan urat nadi kehidupan masyarakat setempat. Air Telaga Biru saat ini dimanfaatkan untuk mengairi persawahan seluas 500 hektar dan juga dipergunakan sebagai sumber air bersih untuk konsumsi bagi sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Ponre-ponre. Keistimewaan Telaga Biru terletak pada debit airnya yang sangat besar, memancar dari bawah telaga dengan volume kurang lebih 320 liter per detik.
Selama ini, Telaga Biru masih belum banyak dikenal sebagai objek wisata komersial. Kunjungan yang terjadi masih sebatas kegiatan adat seperti hajatan (‘tinja’) atau ritual tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat adat setempat.
Menanggapi potensi besar yang belum tergarap maksimal ini, Kadis Pariwisata Bone, Barham, menyatakan kekagumannya dan berkomitmen penuh untuk melakukan pengembangan.
“Telaga Biru Ponre-ponre ini adalah permata tersembunyi yang luar biasa. Keindahan alamnya tidak diragukan lagi, ditambah dengan fungsi vitalnya sebagai sumber irigasi dan air bersih, menjadikannya destinasi yang unik. Ini adalah aset berharga,” ujar Barham.
Barham menambahkan bahwa pengembangan Telaga Biru ke depan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, memadukan aspek promosi wisata dengan menjaga kelestarian lingkungan dan nilai-nilai adat.
“Fokus kami adalah bagaimana Telaga Biru dapat menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Kami akan bekerja sama dengan Pak Kades dan masyarakat adat untuk menyiapkan infrastruktur dasar tanpa merusak keaslian dan ekosistemnya. Kami ingin pariwisata hadir, tetapi fungsi utamanya sebagai sumber kehidupan dan tempat ritual adat tetap terjaga. Ini sejalan dengan arahan Bapak Bupati untuk mengembangkan wisata berbasis potensi lokal dan menjamin kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(wf)










