Bedah Buku Fahsar Kita Ini Sahabat

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92 Tahun 2020 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan bekerja sama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone menggelar berbagai kegiatan.

Selain Aksi Sosial Donor Darah, Lomba Baca Sumpah Pemuda juga menggelar acara bedah buku “Fahsar Kita Ini Sahabat”.

Bedah buku yang berlangsung dengan protokol kesehatan tersebut dilaksanakan di Cafe Magaya, Jln. Ahmad Yani, Watampone, Rabu 28 Oktober 2020 sekira pukul 20.00 Wita kemarin.

Ketua panitia Zainal mengatakan acara ini digelar untuk memeriahkan Hari Sumpah Pemuda, di mana acara ini terlaksana dengan menaati protokoler kesehatan.

Dia mengatakan, sebagai Pemuda jangan berpangku tangan dengan kondisi saat ini apalagi di tengah keterbatasan karena adanya pandemi COVID-19.

“Kita Pemuda harus tetap kreatif dan produktif pastikan pemuda jadi garda terdepan untuk memutus mata rantai Covid 19 ini,” kata Zainal.

Hadir Bupati Bone Dr. H. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si., Komisi I – Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi, Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan, Sekda Bone H.A.Islamuddin.

Hadir pula Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan. Muhajeri, S.Sos., M.Si., Plt. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone A.Mappangara.

Buku Fahsar Kita Ini Sahabat merupakan catatan pinggir jurnalis senior Bone Bahtiar Parenrengi.

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan. Muhajeri, S.Sos., M.Si.
menuturkan, pemerintah provinsi sedang gencarnya menggalakkan gerakan kemajuan literasi.

“Pemprov memang sedang mencanangkan gerakan kemajuan literasi ini dengan pemberian sejumlah buku di ratusan titik Perpustakaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bone Dr. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si. mengapresiasi gerakan literasi dan munculnya penulis-penulis lokal Bone.

Bupati Bone juga menyebutkan awal tahun 2021 Insya Allah segera dibangun perpustakaan besar yang akan menjadi ikon Bone.

“Kenapa ini penting kita lakukan, karena kita tidak mau generasi kita terpuruk tanpa pengetahuan. Pengetahuan didapatkan salah satunya dari literasi,” kata Bapak Bupati.

Dalam kesempatan itu, sejumlah pemuda kreatif mendapatkan apresiasi dengan piagam penghargaan dari Pemda Bone.

Dalam buku Fahsar Kita Ini Sahabat penulis mengutarakan antara lain bagaimana seorang Andi Fahsar dalam menjalankan tugas yang lebih mengedepankan pendekatan emosional dan spritual.

Dikutip dari andifahsar.id Tentang persahabatan, memang sangat manis untuk di bibir. Tapi sangat sulit mewujudkannya. Sehingga tak salah kata orang bijak, bahwa satu musuh itu terlalu banyak dibanding seratus teman.

Banyak pula orang mengartikan persahabatan adalah jalinan yang teramat suci untuk dikhianati. Sebagian orang mengira kalau persahabatan itu sekadar teman biasa yang bisa dilanggar kapan saja.

Persahabatan hakikatnya sebuah produk setelah kita bersosialisasi. Ia memiliki nilai sakral yang berbeda dengan pertemanan. Seorang sahabat saling membutuhkan dan saling mencari. Sementara pertemanan sekadar hubungan yang biasa-biasa saja.

Sehingga dalam pesan leluhur Bugis juga ditegaskan, “Jagaiwi balimmu siseng mualitutui ranemmu wekka seppulo, nasaba rannemmu ritu biasa mancaji bali”.
Artinya: “jagalah lawanmu sekali dan jagalah sekutumu sepuluh kali lipat sebab sekutu itu bisa menjadi lawan”.

Namun, Andi Fahsar bukan pula pribadi yang mudah tunduk dan mudah menerima apa adanya. Beliau pernah berkata:

” … terhadap lawan sikap kita sudah jelas, namun yang harus lebih diwaspadai jangan sampai ada kawan berkhianat. Sebab, dengan demikian lawan jadi bertambah, dan membuat posisi rentan karena yang bersangkutan mengetahui rahasia (kelemahan) kita …”

Persahabatan memang tak bisa diukur dengan dengan ucapan semata. Perlu tindakan nyata untuk mewujudkan itu. Sehingga dalam Islam dijelaskan bahwa, Hanya orang bertakwa yang akan berteman sampai surga.

Saling membantu dalam kebaikan, bertemu dan berpisah karena Allah. Persahabatan bukan sebatas hubungan di dunia, namun ia juga akan menentukan posisi kita di akhirat kelak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *