Dalam rangka Peringatan Hari Batik Nasional, Bupati Bone H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi tampak gagah menggunakan BATIK LAMAKKAWA. Motif batik khas Bone itu diambil dari motif senjata pusaka Kerajaan Bone, Lamakkawa.
Lamakkawa merupakan senjata pusaka Raja Bone ke-15 Arung Palakka yang sudah ada sejak 400 tahun yang lalu mempunyai motif yang sangat unik dan indah.
Bupati Bone mengaku senang karena melihat bahwa ternyata masing-masing daerah kini telah berpacu mengembangkan corak batik khas daerah mereka.
“Karena banyaknya acara formal yang pakai batik, lebih baik kita buat batik motif khas daerah lokal Bone sendiri, ya ini Batik Lamakkawa” kata Bupati
” Keindahan Batik mampu memperkenalkan Indonesia pada dunia. Mari kita jaga selalu warisan budaya Nusantara “
Hari Batik Nasional adalah hari perayaan Nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Budaya. HBN ditetapkan pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Pada tanggal ini, beragam lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar disarankan untuk mengenakan batik.
Pemilihan Hari Batik Nasional (HBN) pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO yaitu Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.
BATIK telah mendapat pengakuan internasional sebagai budaya asli Indonesia. Ada berbagai macam jenis batik yang tersebar di Nusantara. Batik merupakan seni lukis menggunakan kain bergambar yang memiliki pola dan cara pembuatan khusus dengan menuliskan atau menempelkan zat malam/lilin pada kain tersebut, yang dilanjutkan dengan pengolahan dengan cara tertentu yang khas.
Beberapa jenis batik yang terkenal diantaranya
1. Batik Lamakkawa dari Kabupaten Bone
2. Batik Sekar Jagad dari Yogyakarta
3. Batik Sidomukti dari Kabupaten Magetan
4. Batik Jepara
5. Batik Solo dll.