Upacara Peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 Kabupaten Bone

Watampone-bone.go.id, Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Bone Menggelar Upacara Peringatan Hut PGRI Ke 77 dan Hari Guru Nasional di Stadion Lapatau Matanna Tikka Watampone, 04 Desember 2022.

Bupati Bone Dr. H. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si hadir diupacara tersebut sekaligus bertindak selaku Inspektur Upacara.

Upacara ini diikuti Tujuh Ribu Guru dari masing-masing Pengurus PGRI Kecamatan Se Kabupaten Bone yang terdiri dari Guru SMA, SMP dan SD serta Para Tenaga Pendidik dan Kependidikan lainnya serta Seribu Orang Penari dan Dua Ribu Pelajar Yang hadir.

Upacara Hut PGRI Ke 77 dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 kali ini berbeda dengan tahun-tahun Kemarin, Kemeriahan Hut PGRI dan HGN terlihat dengan hadirnya Ribuan Guru Se kabupaten Bone yang memadati Stadiol Lapatau Matanna Tikka dengan jumlah Sepuluh Ribu Orang Peserta Upacara.

Tema Hut PGRI Ke 77 dan HGN Tahun 2022 ini mengangkat Tema “Guru Bangkit – Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat – Indonesia Maju.

Tampak hadir dimimbar Kehormatan Ketua IKA Universitas Hasanuddin yang juga Mantan Menteri Pertanian RI, Ketua TGUPP Provinsi Suleawesi Selatan, Wakil Bupati Bone Yang juga Ketua PGRI Kabupaten Bone, Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Kasiter Korem 141/TP, Dandim 1407, Sekda Bone, Ketua DPRD Bone, Ketua Pengadian Negeri Bone, Wakapolres Bone dan Wadandenpom XIV/1 Bone.

Hadir pula Kadis Pendidikan Kabupaten Bone, Kepala Cabang Pendidikan Wilayah III Provinsi Sulawesi Selatan serta Para Pimpinan OPD, Para Camat Se Kabupaten Bone, Para Kabag Setda Kabupaten Bone, Para Kepala Sekolah Se Kabupaten Bone dan Para Insan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Kabupaten Bone.

Sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang dibacakan Bupati Bone mengatakan

Tiga tahun yang lalu, kita melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar. Ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke sudah kita lewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah kita hadapi.

Ketangguhan ini didorong oleh kemauan kita untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman.
Hal ini juga didorong oleh semangat kita untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan.

Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah. Sebenarnya, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah.

Kami di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik. Platform Merdeka Mengajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya kami rancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat. Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua, Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.

Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi.

Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.
Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.

Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.
Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.

Sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.

Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.
Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital.

Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi.
Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru.

Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.

Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara.

Mengakhiri Sambutan Bupati Bone Mengatakan Upacara Berlangsung secara Meriah dan Lancar, Alhamdulillah Terima Kasih untuk semua Guruku yang telah memperlihatkan persatuan dan kesatuan yang besarnya.

“Terima Kasih Guruku, Jaga Persatuan dan Kesatuan ini, Selamat Hari Guru Untuk Guruku Semua”(Ril/NS_Dok/AK/JS/AN_Dokprokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *