Pemerintah Kabupaten Bone Mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah

BERITA3544 Dilihat

Dengan Momen Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah /2020 Masehi:

“Mari Kita Menyatukan Ukhuwah Menuju Kehidupan Baru Melalui Penguatan Iman dan Takwa Serta Budaya Hidup Sehat”

Apa Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram?

Tahun baru Islam yang diperingati setiap tanggal 1 Muharram tentu terasa spesial bagi para umat Islam di seluruh dunia.

Perlu diketahui, setidaknya ada 3 makna Tahun Baru Islam.

Jika pada umumnya, masyarakat merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi, Islam memperingati tahun baru berdasarkan penanggalan Hijriyah yang sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun 2020, Tahun baru Islam atau 1 Muharram 1442 H jatuh pada hari ini Kamis, 20 Agustus 2020.

Islam memiliki 12 bulan dalam satu tahun dan empat bulan di antaranya adalah bulan yang paling dimuliakan oleh Allah SWT atau yang kerap disebut bulan haram.

Keempat bulan haram tersebut, yaitu Muharram (bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah), Zulkaidah (bulan kesebelas), Zulhijah (bulan keduabelas), dan Rajab (Peristiwa Isra’ Miraj).

Amalan ibadah selama bulan haram, pahalanya akan dilipatgandakan. Hal ini berlaku untuk amalan buruk di empat bulan haram tersebut juga akan dilipatgandakan.

Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik.

Berikut tiga makna Tahun Baru Islam.

1. Hijrahnya Nabi Muhammad

1 Muharram juga diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah yang kemudian melahirkan agama Islam.

Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah sekitarnya.

Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah memperoleh wahyu dan perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat.

2. Bentuk Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat

Tahun baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan yang tak kenal lelah dan putus asa dalam menyebarkan agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Meskipun banyak tantangan dan rintangan, Nabi Muhammad SAW dan sahabat tak pernah menyerah atau pesimis. Bahkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah meninggalkan tempat kelahirannya, saudara, dan harta bendanya hanya agar bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.

3. Intropeksi diri

Pergantian tahun baru Islam juga dimaknai sebagai momen untuk intropeksi diri atau muhasabah. Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu, dengan adanya tahun baru Islam, diharapkan umat muslim lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan.

Sekaligus memikirkan apa yang harus diperbaiki dan amalan apa yang harus ditinggalkan di tahun-tahun mendatang.

(berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *