Perpustakaan Daerah Kabupaten Bone meraih penghargaan dan dinyatakan sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Nasional Tahun 2019.
Penghargaan itu diumumkan dalam acara Peer Learning Meeting Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang digelar pada Selasa-Kamis 3-5 Desember 2019 di Surabaya, Jawa Timur.
Penghargaan terbaik bidang perpustakaan itu diberikan karena Bone mampu menerapkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan literasi dari kota hingga ke desa-desa.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone Drs.H.A.Pahrum Pawi, M.T.P. mengatakan, Alhamdulillah tahun ini kita yang terbaik dalam penerapan
program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Program ini tidak hanya menyasar pada usia sekolah, tapi masyarakat umum, seperti pemuda, perempuan, dan juga pelaku usaha mikro/kecil, termasuk kelompok marginal lain, yaitu penyandang disabilitas sebagai upaya untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas,” ujarnya.
Untuk meraih prestasi ini tidak mudah karena harus menghadapi seluruh perpustakaan kabupaten/kota se-Indonesia.
“Kuncinya ada pada komitmen, sinergitas, dan kolaborasi semua pihak,” tutur Andi Pahrum Pawi.
Dalam upaya penerapan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispeka) Kabupaten Bone melakukan berbagai langkah, di antaranya melakukan pembinaan hingga ke pelosok desa, memberikan bantuan berupa sarana dan buku, perpustakaan keliling.
Selain itu Dinas Perpustakaan Kabupaten Bone membangun kedai baca yang populer dengan sebutan kedai baca sumange teallara, aktif melakukan kegiatan promosi dan storytelling, dan memanfaatkan teknologi internet sebagai media baik website dan media sosial lainnya.
Selain itu perpustakaan daerah kabupaten Bone salah satunya perpustakaan di Sulawesi Selatan yang memberikan layanan baca tidak hanya terbuka pada siang hari tapi juga terbuka dan memberikan pelayanan pada malam hari.
Di ruang Perpustakaan Bone yang terletak di Jalan Merdeka Watampone sudah tersiap fasilitas seperti WIFI gratis bagi pengunjung serta fasilitas lainnya.
Perluasan transformasi perpustakaan ke tingkat desa/kelurahan juga bagian dari perluasan program dan mendekatkan akses informasi ke masyarakat sehingga perpustakaan menjadi pusat kegiatan maupun proses belajar yang menciptakan kreativitas dan produktif.
Bone saat ini menerapkan Literasi yang diadopsi sebagai salah satu indikator penting dalam pembangunan yang memberikan dampak sosial ekonomi.
“Literasi juga berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi yang membawa kesejahteraan. Literasi membuat tenaga kerja dapat bekerja lebih efisien” kata Andi Pahrum Pawi.
Literasi memperkuat kapabilitas angkatan kerja dan pengembangan aneka keterampilan. Kemampuan literasi sebagai bagian dari modal manusia, salah satu kontributor utama bagi pertumbuhan.
Andi Pahrum Pawi menuturkan, bahwa individu dengan kemampuan literasi yang baik memiliki peluang besar untuk sukses di pasar kerja, hal ini sesuai visi Bapak Bupati Bone yaitu mewujudkan masyarakat Bone mandiri, berdaya saing dan sejahtera.
Kegiatan Peer Learning Meeting Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini dihadiri sekitar 1.000 peserta ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, dan menghadirkan narasumber dari Bappenas, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Baca Juga : Daftar Penghargaan Kabupaten Bone