Upacara Hari Guru Nasional da HUT Ke-74 PGRI dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Tokaseng Kecamatan Tellu Siattinge, Kamis 28 November 2019.
Adapun Tema peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019 adalah “Guru Penggerak Indonesia Maju”.
Wakil Bupati Bone Drs.H.Ambo Dalle,M.M. selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim.
Peserta upacara terdiri dari jajaran Forkompimda, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Bone, dan Guru, Pengawas, dan Kepsek se-Kabupaten Bone.
Upacara ditutup dengan penyerahan piagam dan medali kepada guru yang memperoleh medali dalam Porseni PGRI di Kabupaten Barru.
Dari data perolehan medali Porseni PGRI V Sulawesi Selatan di Kabupaten Barru, yang didikuti 24 Kontingen, perolehan medali yang diraih kontingen Porseni PGRI Kabupaten Bone, hanya mampu membawa pulang 3 medali, itu pun medali perak. Kabupaten Bone berada diurutan 20.
Meskipun demikian Wakil Bupati Bone sangat menghargai dan mengapresiasi PGRI Bone sudah berjuang maksimal namun beliau berharap untuk selanjutnya menjadi bahan intropeksi PGRI Bone agar porseni berikutnya bisa bersiap secara maksimal.
Berikut sambutan seragam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional tahun 2019 yang dibacakan Wakil Bupati Bone:
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom, Om Swastiastu,
Namo Buddhaya, Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan lbu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohan maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke .
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustrasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.
Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.
Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak
Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.