Bupati Bone Bpk. Dr.H.A.Fahsar M. Padjalangi, M.Si. bersama rombongan dari beberapa Kepala OPD menghadiri rangkaian Hari Jadi Ke-478 Baubau Tahun 2019 yang di pusatkan di Lapangan Lembah Hijau, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu 16 Oktober 2019.
Bupati Bone bersama rombongan disambut langsung Walikota Baubau Bpk. Drs.H. A.S. Tamrin, M.H. didampingi pejabat dan tokoh adat setempat.
Dalam kegiatan itu, Laskar Kerajaan Bone juga turut ambil bagian dengan membawa personel sebanyak 47 orang. Dengan mengusung tema “Laskar Lawida” yang dimulai 3 Kepala Desa Wanita dari Bone masing-masing Kepala Desa Cakkebone, Kepala Desa Laponrong, dan Kepala Desa Masago sekaligus selaku Srikandi di Garda terdepan.
Selain itu, Panji-Panji Kerajaan Bone seperti Bendera Woromporonge, Bendera Samparajae, Bendera Garudae, dan Bendera Cella riatau dan Cella riabio. Kesemuanya itu mewarnai rombongan Laskar di Festival Pesona Kota Tua Kesultanan Buton tersebut.
Sementara sebanyak 18 Laskar Lawida (Pasukan Wanita) dari gabungan utusan OPD Kabupaten Bone mengawal Raja melewati Podium Kehormatan diikuti pengiring musik tradisi beserta Sanro dan Tokoh Adat/Ulama sebagai representasi pada zaman kerajaan Bone masa lalu.
Bupati Bone dijadwalkan akan menghadiri beberapa Agenda Acara di Kota Baubau. Di antaranya, Upacara Hari Jadi yang diselenggarakan, pada Kamis 17 Oktober 2019 di lapangan Kantor Walikota Baubau.
Kemudian Bupati Bone juga akan mengikuti Prosesi Adat Santiago dan Haroa Pekande-kandea atau makan-makan dalam bahasa Wolio (Buton) dan prosesi itu memang sudah dinanti para tamu dari sejumlah daerah. Prosesi tersebut digelar di Benteng Keraton Kesultanan Buton.
Turut Hadir dalam Acara tersebut, Team Kalender Of Event Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Bpk. Ngurah Putra.
Momentum hari jadi Kota Baubau ini juga diharapkan dapat menyatukan bagian yang tersekat-sekat baik itu etnis, politik, asal-usul, budaya dan kepercayaan yang mendudukan setiap permasalahan dalam bingkai nilai kearifan lokal dalam pergaulan sehari-hari antar warga Baubau dan masyarakat di luar Baubau khususnya yang memiliki hubungan kesejarahan.
Kehadiran Bupati Bone Bpk. Dr.H.A.Fahsar M.Padjalangi, M.Si di Baubau untuk memenuhi undangan Pemerintah dan Rakyat Baubau sekaligus merupakan kunjungan balasan. Di mana setiap peringatan Hari Jadi Bone juga selalu dihadiri Pemerintah Kota Baubau atau negeri seribu benteng itu.
Persaudaraan Bone-Buton tak pernah tergerus masa, bahkan hubungan kedua daerah ini berlanjut hingga kini, mereka saling mengunjungi terlebih disaat memperingati hari jadi daerah masing-masing. Bahkan hubungan keduanya semakin mesra dengan Titian Napak Tilas.
Bahkan hubungan keduanya ditandai dengan prasasti “Bone ri Lau-Butung ri Aja” sebagai bukti bila kedua daerah itu adalah saudara dan saling menjaga satu sama lain.
Prasasti tersebut ditandatangani kedua pemimpin daerah yakni Bupati Bone Bpk.Dr.H.A.Fahsar M.Padjalangi, M.Si. dan Walikota Baubau Bpk. Drs. H. A.S. Tamrin, M.H.
Prasasti “Bone ri Lau-Butung ri Aja” yang artinya Bone di Timur dan Buton di Barat. Hal ini bermakna Bone berada di sebelah Barat Buton, maka Buton juga, sebaliknya Buton berada di sebelah Timur Bone, maka Bone juga.
Semalam saja orang Bone berada di Buton, maka ia menjadi orang Buton, sebaliknya orang Buton semalam berada di Bone, maka ia pun menjadi orang Bone.
Prasasti “Bone ri Lau-Butung ri Aja” sebagai bukti bila kedua daerah itu adalah saudara dan saling menjaga satu sama lain. Buton-Bone dan Bone-Buton bak sejoli yang mesranya tak tergerus masa.
mi