Pembangunan Puskesmas Dua Boccoe dipindahkan ke Desa Pakkasalo

Pembangunan Puskesmas Dua Boccoe yang rencananya di bangun eks Pasar Uloe resmi dipindahkan di atas tanah yang bersengketa. Hal itu disampaikan Wabup Bone Drs.H.Ambo Dalle,M.M. Wakil Bupati saat melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan dan melakukan salat Jumat di Masjid Riyadhul Muttaqin Appasareng Desa Uloe, 2 Agustus 2019.

Pemerintah Kabupaten Bone beberapa waktu yang lalu merencanakan membangun puskesmas rawat inap di eks Pasar Uloe.

Wabup menjelaskan pembangunan puskesmas itu tetap dilanjutkan tetapi tidak ditempatkan di eks Pasar Uloe, kita pindahkan di Desa Pakkasalo,” ungkap Wakil Bupati Bone usai salat Jumat di Masjid Appasareng Uloe

Lokasi tanah pembangunan puskesmas di Desa Pakkasalo berdasarkan tanah hibah keluarga Alm. H. Batong yang menghibahkan tanahnya untuk dibanguni puskesmas.

Wabup juga mengungkapkan tanah di eks Pasar Uloe adalah aset daerah dan membuka ruang konsultasi terkait pembangunan ke depannya di eks pasar tersebut.

”Bahwa tanah eks Pasar Uloe ini tetap menjadi milik pemerintah jika sekiranya ada kerabat yang mengklaim ada haknya silakan tempuh jalur hukum, karena kita ini negara hukum atau berkonsiltasi dengan pemerintah daerah, kami pemerintah terbuka” ungkapnya.

Saat ini pihak pemerintah daerah dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) memagari lokasi eks pasar tersebut setelah beberapa waktu lalu melakukan pengosongan dan pembongkaran semua bangunan di eks pasar Uloe tersebut.

“Ada penyampaian pak Wakil Bupati, kalau mau komplain langsung saja ke pemerintah, kami di sini hanya menjalankan perintah” ungkap dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menanggapi protes warga yang menolak lokasi dipagari seng.

Pembangunan Puskesmas Dua Boccoe yang dipindahakan ke desa Pakkasalo tengah berjalan, hingga tahap ini telah sampai pada proses penimbunan dan beberapa perlengkapan seperti besi telah disiapkan.

Diketahui, eks Pasar Uloe berada pada dataran rendah (DAS) Walenae dan menjadi langganan banjir tiap tahunnya, meskipun tidak ada hujan karena banjir kiriman dari hulu.

Hulu tersebut berada di Kabupaten Soppeng dan bermuara di Danau Tempe Wajo. Dua aliran sungai tersebut apabila meluap mengalir ke Sungai Walenae yang bisa mengakibatkan banjir kirimanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *