Desa Poleonro Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone Raih Penghargaan Nasional

BERITA383 Dilihat

Desa Poleonro Kecamatan Lamuru kembali menyabet penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Program Kampung Iklim (Proklim).

Program Kampung Iklim berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 Tentang Program Kampung Iklim

Tidak tanggung-tanggung dua dusun di Desa Poleonro secara bersamaan menerima penghargaan bergengsi tersebut, yakni Dusun Polewali dan Dusun Lita. Dusun Polewali Desa Poleonro merupakan satu-satunya lokasi Proklim di Kabupaten Bone serta satu dari tiga dusun di Sulawesi Selatan yang berhasil meraih Tropi Proklim Utama Tingkat Nasional tahun 2018.

Tahun 2017 lalu Desa Poleonro diwakili Dusun Wanuae juga menjadi satu-satunya lokasi Proklim di Kabupaten Bone dan satu dari empat Desa di Sulawesi Selatan yang menerima Tropi Proklim Utama Tingkat Nasional.

“Alhamdulillah, sudah dua tahun berturut-turut kami mewakili Kabupaten Bone menerima Penghargaan Proklim Utama. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sekaligus menjadi motivasi untuk terus mengembangkan kepedulian terhadap perubahan iklim,” jelas Kepala Desa Poleonro, Hardi S.Sos.

Tropi dan Sertifkat Proklim Utama Tingkat Nasional Tahun 2018 diserahkan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya kepada Kepala Desa Poleonro pada acara Hari Aksi Pengendalian Perubahan Iklim (HAPPI) 2018 di Gedung Manggala Wanabhakti KLHK Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018.

“Kami diundang khusus ke Jakarta untuk menerima Penghargaan tersebut, sekaligus menghadiri acara HAPPI. Hanya ada empat kepala desa dari seluruh Indonesia yang diundang hadir dan semuanya berasal dari Kabupaten Bone,” jelasnya.

Keempatnya adalah Desa Poleonro dan Desa Barakkae Kecamatan Lamuru, Desa Kadai Kecamatan Mare dan Desa Ajangpulu Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.

Menurut Hardi, bobot penilaian Proklim tahun ini jauh lebih berat dari tahun sebelumnya. Tahun 2017, jumlah usulan lokasi Proklim di seluruh Indonesia tercatat lebih 400 titik. Sedangkan tahun 2018 jumlah usulan tercatat 606 lokasi dan hanya 240 lokasi dinyatakan lolos verifikasi.

Setelah dilakukan penilaian oleh Dewan Proklim Nasional, akhirnya ditetapkan 33 lokasi yang berhak menerima Tropi Proklim Utama. Salah satunya adalah Dusun Polewali Desa Poleonro.

Tahun 2019 Dusun Lita yang tahun ini hanya meraih sertifikat akan didorong mendapatkan Tropi Proklim Utama.

Sedangkan Dusun Wanuae yang meraih Tropi Proklim Utama pada tahun 2017, ditargetkan mendapatkan penghargaan tertinggi program kampung iklim tingkat Nasional yakni Tropi Proklim Lestari.

Untuk mencapai Proklim Kategori Lestari katanya, Pokja Proklim Dusun Wanuae harus membina minimal 10 lokasi Proklim Utama.

Sampai sekarang, baru ada satu penerima Tropi Proklim Lestari di Indonesia, yaitu Cirebon. Sebenarnya tahun ini Desa Poleonro juga berpeluang namun teknis Kategori Lestari baru diketahui secara jelas pada saat dilakukan pembekalan di Jakarta.

“Insya Allah mulai sekarang kami akan berjuang agar tahun 2019 Desa Poleonro bisa meraih Tropi Proklim Lestari,” optimis Kepala Desa Poleonro, Hardi S.Sos.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya menyampaikan, sejak tahun lalu ProKlim telah ditetapkan sebagai program strategis gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat.

“Pemberian penghargaan ini merupakan salah satu upaya memperkuat implementasi ProKlim, selain kegiatan pendampingan kepada Pemerintah Daerah dalam membangun kampung iklim,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *