Pelatihan Kader Desa Jujur dan Agen SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) di gedung PKK Kabupaten Bone dibuka langsung oleh Bupati Bone, Selasa 7 November 2017.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut Mengangkat tema ” Kekuatan Perempuan Inspirasi Perubahan ” diikuti perwakilan dari beberapa desa se-Kabupaten Bone.
Bupati Bone Dr.H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, Ini sangat penting kita lakukan untuk membentuk kaderisasi di tingkat desa dalam peningkatan kejujuran.
“Hari ini ada 10 desa yg ikut dalam pelatihan ini. Kita berharap disetiap kecamatan nantinya ada agen SPAK, teruslah berkembang dan semoga ada inovasi-inovasi yang lahir nantinya,” kata bupati.
Bupati Bone berharap pada pelatihan ini melahirkan Agen dan kader-kader jujur yang nantinya mengedukasi tentang budaya korupsi. Edukasi ini bisa mulai dari keluarga dan masyarakat.
” Mengapa memilih perempuan sebagai kader ujung tombak hingga ke tingkat desa, karena perempuan memiliki banyak jurus pemungkas dan mengerem sifat-sifat suaminya,” jelas bupati
“Selain karena jumlah perempuan cenderung semakin banyak.Kaum perempuan khususnya yang berpredikat ibu punya kekuatan besar untuk menyiapkan generasi muda yang anti korupsi,” katanya.
“Semoga adanya agen SPAK di Kabupaten Bone, bisa membantu KPK dalam memerangi virus korupsi di Tanah Air, karena SPAK sifatnya hanya melakukan sosialisasi pencegahan tindak korupsi.
Sementara, Ibu Juni Kristiantini dari Kemitraan Australia Indonesia untuk Keadilan (Australia Indonesia Partnership for Justice) menjelaskan, Program ini merupakan kerja sama dengan KPK yang berfokus pencegahan hukum dan keadilan.
Dijelaskan, bahwa “Saya Perempuan Anti Korupsi” disingkat SPAK diluncurkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih memaksimalkan pencegahan korupsi di Indonesia.
Sasaran SPAK adalah ” Pembentukan moral adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan yang dimulai dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintahan,” ungkapnya.
” Sejak November 2016 sudah terdapat Seribu Agent dari empat provinsi di Indonesia dan gerakan SPAK yang paling kuat ada di Sulawesi Selatan,” ujar Ibu Juni Kristiantini.