Pemkab Bone Gelar Tudang Sipulung di Kecamatan Mare

Pemerintah Kabupaten Bone menggelar Tudang Sipulung di kecamatan Mare, Sabtu 7 Oktober 2017. Tudang Sipulung ini bertujuan untuk musyawarah mencapai kesepakatan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bone.

Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ini dibuka langsung oleh Bupati Bone Dr.H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi,M.Si.

Tudang Sipulung mengangkat tema ” MELALUI MUSYAWARAH TUDANG SIPULUNG KITA TINGKATKAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS KOMUDITI PERTANIAN DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN NASIONAL MENUJU BONE YANG LEBIH SEHAT, CERDAS, DAN SEJAHTERA

Selain Bapak Bupati, Hadir dalam acara Tudang Sipulung diantaranya Drs.H.Ambo Dalle,M.M (Wakil Bupati Bone), Drs.A.Akbar Yahya,M.M.( Ketua DPRD Bone), Ir.Hj.Fitriani,M.P. (Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan), Prof.Dr.Ir.Djafar Baco (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan), Ir.H.Sunardi Nurdin,M.Si. (Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab.Bone), Ir.H.A.Arsal,M.Si. (Kadis Ketahanan Pangan Kab.Bone), Forkopimcam Mare, Kades,Lurah, Kelompok Tani, Peramal Cuaca (Pappananrang), serta masyarakat setempat.

Prof.Dr.Ir.Djafar Baco dari Badan Litbang Pertanian Kementerian RI Unit Kerja pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan. Beliau putra daerah yang dilahirkan di Dusun Salokaraja Desa Kaju Kecamatan SibuluE Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi Selatan. Djafar Baco ahli riset di bidang hama tanaman, pada kelompok peneliti di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP).

Pada intinya, Bupati Bone H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, mengharapkan melalui Tudang Sipulung ini diperoleh kesepakatan antara pemerintah, petani, kelompok tani, serta para stakeholder khususnya menghadapi musim tanaman mendatang. Selain upaya meningkatkan produksi tetapi juga yang paling penting adalah kualitas produksi pertanian.

Untuk mencapai produktivitas pertanian tidak hanya mengandalkan teknologi kekinian akan tetapi dibutuhkan keterpaduan teknologi kekinian dan konvensional. Di mana teknologi konvensional bersumber dari kearifan lokal, seperti halnya Pananrang Paggalung.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian perlu memikirkan biaya produksi, jangan sampai banyak (menghasilkan) tapi biaya untuk mendapatkannya sangat besar.  Misalnya menghasilkan beras 2 ton tapi taksiran biayanya menghampiri  atau setara harga 2 ton beras.

Oleh karena itu, untuk mencapai tingkat kesejahteraan petani bagaimana meningkatkan produksi itu sendiri dengan biaya serendah-rendahnya. Inilah salah satu tujuan Tudang Sipulung dengan menghadirkan para ahli riset agar diperoleh pengetahuan yang bisa diaplikasikan khususnya dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Bone.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *