Rakor Pupuk Bersubsidi, Bupati Warning Distributor

Bupati Bone Dr.H.A.Fahsar Mahdin Padjalangi, M.Si. dan Wakil Bupati Bone Drs.H.Ambo Dalle, M.M. menghadiri Rapat Koordinasi Pupuk Bersubsidi bersama Distributor Pupuk di Gedung PKK Kabupaten Bone, Rabu 3 Mei 2017.

Rapat koordinasi (Rakor)  yang dihadiri seluruh Distributor Pupuk se-Kabupaten Bone itu, bertujuan membahas permasalahan penyaluran pupuk bersubsidi.

Pada kesempatan tersebut Bupati Bone menjelaskan kuota pupuk tahun ini 68.355 ton. “Tahun lalu kita berhasil menambah kuota menjadi 68.000 ton dari kuota 54.000 ton setelah realokasi hingga enam kali usulan yang dilakukan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bupati menegaskan sumber permasalahan pupuk karena adanya ketidakdisiplinan distributor dan penyalur yang ada. ” Misalnya saja masalah di Kecamatan Tonra, stok dari Salomekko yang diambil dibawa ke Tonra. Itu artinya ada pengecer yang tidak disiplin. Begitu juga dengan masalah di Sibulue, pengecer kerja sama dengan tengkulak,” paparnya.

Bupati Bone menegaskan akan membentuk tim pemantau agar pengecer tidak seenaknya menyalurkan pupuk tetapi harus berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) masing-masing wilayah.

Penyalur jangan coba-coba menyalurkan pupuk tidak sesuai peruntukan. Karena kadangkala ada kelompok tani yang ‘Mangoa’ yang serakah. Kalau ada yang main-main maka harus siap berhadapan hukum,” tegasnya.

Bupati menyarankan penyalur lebih baik terus terang saja ke distributor. “Dekati distributor jika memang belum punya uang untuk menebus dari pada mencari jalan pintas,” sarannya.

Hal itu diungkapkan setelah salah seorang distributor, H. Rusdi yang pada kesempatan itu mengungkapkan jika kesulitan pupuk yang dialami petani di Desa Tana Tengnge Kecamatan Palakka sudah diatasi. “Saat itu saya ada di Makassar karena ada rapat, tetapi masalah itu sudah bisa diatasi dengan cepat,” ungkapnya.

Sayangnya, distributor ini diduga menggunakan jalan pintas dengan mengambil kuota pupuk dari Kecamatan Cenrana dan Dua Boccoe untuk mengatasi sementara kesulitan pupuk di Desa Tana Tengnga Kecamatan Palakka. Dan hal itu dinilai hanya akan mengatasi masalah sementara.

Seperti diketahui, berbagai masalah pupuk bersubsidi terjadi di berbagai kabupaten/kota, Permasalahan pupuk bersubsidi yang masih sering terjadi, keterlambatan dalam penyaluran pupuk subsidi, sementara satu minggu saja terlambat maka berpengaruh besar terhadap tanaman. Selain itu, permasalahan yang dihadapi, masih ditemukan adanya penyaluran pupuk bersubsidi di luar wilayah peruntukannya.

Karena itu, yang perlu juga diperhatikan, setiap kelompok menyusun perencanaan, yakni Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok ( RDKK) untuk memperoleh pupuk. Setiap petani harus masuk ke dalam kelompok tani agar mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai yang tertera di RDKK  agar tidak terjadi permasalahan yang begitu signifikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *