Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke- 28 Tahun 2021

BERITA290 Dilihat

Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Drs. H. Andi Islamuddin mengikuti Peringatan Puncak Hari Keluarga nasional (Harganas) Ke- 28 Tahun 2021, Dengan Tema: Keluarga Keren, Cegah Stunting.

Serta Launching Vaksinasi Covid 19 Bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui Dan Anak Usia 12-18 Tahun melalui Virtual di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Bone Selasa, 29 Juni 2021.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa keluarga adalah sekolah pertama dalam menyiapkan generasi bangsa yang baik di masa mendatang.

“Di sinilah peran penting BKKBN, salah satu tugas utamanya melaksanan pembangunan keluarga,” kata KH Ma’ruf Amin pada puncak peringatan Harganas ke-28, melalui virtual di Jakarta, Selasa 29 Juni 2021.

Wapres menyampaikan bahwa pemerintah sedang serius menyikapi persoalan stunting. Peran keluarga sangat besar dalam mengatasi masalah ini.

Menurutnya, ada delapan fungsi keluarga: fungsi agama, kasih sayang, perlindungan, sosial budaya, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.

Bagi Ma’ruf Amin, keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Di sini, orang tua berperan menanamkan nilai-nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada anak.

“Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya,” kata Wapres.

Nilai-nilai kasih sayang, lanjut Wapres, diberikan secara langsung dari orang tua kepada anaknya. Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula.

Selanjutnya fungsi perlindungan. Kata Ma’ruf Amin, idealnya keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tentram.

“Nilai-nilai saling menghormati dan toleransi bisa ditanamkan sejak dikeluarga,” tegas Wapres.

Selain itu, fungsi sosial budaya, di mana keluarga juga mempunyai peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di masyarakat.

Dalam fungsi reproduksi, lanjut Ma’ruf Amin, melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu menghasilkan generasi penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.

Fungsi pendidikan, menjadikan keluarga sebagai tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak.

Pada fungsi ekonomi, kata Ma’ruf Amin biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.

Dan terkahir fungsi pembinaan lingkungan. Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga. Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga dan masyarakat secara umum.

“Tanamkan sifat cinta lingkungan sedari dini dalam keluarga, karena hanya dari alam lah kita dapat hidup,” tegas Wapres.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo melaporkan bahwa hari keluarga nasional merupakan apresiasi bagi keluarga di Indonesia dalam pembangunan nasional. Harganas tahun ini mengusung tema ‘Keluarga Keren Cegah Stunting’.

Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa peringatan Harganas adalah momentum baik untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga.

“Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas,” kata Hasto Wardoyo.

Bagi Hasto Wardoyo, generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga-keluarga kecil di setiap daerah di Indonesia. Karena itulah, mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas, kreatif, dan produktif.

“Selain aspek jasmani, anak-anak juga harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas sebagai modal pembangunan bangsa,” tambah Hasto Wardoyo.

Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang diselenggarakan oleh BKKBN ini juga dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut secara virtual.