Pemda Toraja Utara Studi Tiru di Bone, Ini yang Dibahas

Wakil Bupati Bone Drs.H.Ambo Dalle, M.M. didampingi Kepala Bappeda Bone Dr. Ade Fariq Ashar, S.S.T.P., M.Si. menerima kunjungan studi tiru Pemkab Toraja Utara di ruang rapim kantor Bupati Bone, Jumat 11 Desember 2020.

Rombongan tamu dari pemkab Toraja Utara tersebut dipimpin Sekda Toraja Utara Drs.Rede Roni Bare, M.Pd.

Kehadirannya di Kabupaten Bone, pertama untuk melihat dan mempelajari strategi pemerintah Kabupaten Bone dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui Gemar Limas dan Gemar Intan.

Kedua, bagaimana strategi dan inovasi yang dilakukan pemda Bone terkait percepatan penanganan dan penurunan stunting.

Ketiga, bagaiman langkah dan strategi yang dilakukan pemda Bone dalam hal penanganan anak tidak sekolah, dan keempat mempelajari kelembagaan Bone sehat.

Keempat point tersebut menjadi bahasan dalam pertemuan ini sehingga nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dan rujukan untuk dipelajari bagi pemda Toraja Utara.

Terkait IPM salah satu yang dilakukan pemda Bone, melalui program “Gerakan Lisu Massikola Paimeng” atau Gemar Limas.

Gemar Limas ini didukung dengan advokasi atau pendampingan, di mana pemda Bone bekerja sama Unicef dapat mengembalikan anak tidak sekolah untuk kembali sekolah sebanyak 5000 orang tahun 2020 ini.

Sementara Gemar Intan (Gerakan Masyarakat Peduli Indo’ta Ana’ta) Kabupaten Bone terpilih sebagai 10 finalis se-Indonesi kategori kesehatan ibu dan anak (KIA) pada Indonesia Healthcare Innovation Award (IHIA) IV- 2020.

Program di atas merupakan strategi yang dilakukan pemda Bone dalam rangka menggenjot indeks pembangunan manusia (IPM).

Terkait penurunan stunting di kabupaten Bone sejak tiga tahun terakhir mampu menurunkan angka stunting secara signifikan.

Prevalensi Balita Stunting Kabupaten Bone Tahun 2017 mencapai 40,1 persen, kemudian tahun 2018 turun menjadi 37,3 persen, dan tahun 2019 turun lagi menjadi 33,02 persen.

Kemudian untuk kabupaten sehat, Bone tidak tanggung-tanggung. Tahun 2015 Bone meraih piala Swasti Saba Padapa (taraf pemantapan).

Kemudian Tahun 2017 meningkat menjadi Swasti Saba Wiwerda (taraf Pembinaan). Kemudian tahun 2019 Kabupaten Bone kembali berhasil meraih penghargaan Swasti Saba dengan kategori tertinggi yaitu Swasti Saba Wistara (pengembangan).

Keberhasilan program-program di atas, dilakukan pemda Bone tidak hanya bergerak pada OPD tertentu melainkan suatu sinergitas, yaitu melibatkan seluruh lembaga, instansi dan elemen masyarakat hingga tingkat desa dan kelurahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *