BMKG dan BPBD Bone Survei Lokasi Pemasangan Alat Deteksi Gempa

BERITA765 Dilihat

Tim BMKG Makassar bersama BPBD Kabupaten Bone survei lokasi  pemasangan Seismograf di Kabupaten Bone, Rabu 12 Februari 2020.

Seismograf merupakan alat deteksi gempa atau pergerakan bawah tanah.

Kepala Pelaksana(Kalaksa) BPBD Bone Dray Vibrianto, S.I.P., M.Si.,
menuturkan BMKG bakal kembali memasang satu alat deteksi gempa pada tahun 2020 ini.

Sebelumnya, BMKG sudah memasang Kecamatan Bontocani pada tahun 2018 lalu dan di Kecamatan Tonra pada tahun 2019 lalu.

Dia menyebutkan alat pendeteksi gempa rencananya dipasang di UPT Balai Latihan Kerja(BLK) di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur.

“Kita masih cari lahannya di sekitar Balai Latihan Kerja yang disurvei langsung tim BMKG,” kata Dray Vibrianto

Dia menyebutkan pemasangan alat deteksi gempa itu penting lantaran Bone termasuk daerah berpotensi gempa.

“Bone potensi gempa karena ada
sesar atau patahan Walanae di sini, juga ada sesar Palu koro,”kata Dray.

Sesar Walanae melewati Pinrang  hingga ujungnya di Selayar. Sementara Palu Koro melewati Matano Luwu Timur, ujungnya hingga ke Teluk Bone.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kabupaten Bone di lewati dua sesar/lempengan aktif yaitu sesar walanae dan sesar koro. Keadaan ini yang membuat kabupaten Bone tidak luput dari ancaman bencana alam seperti gempa Bumi.

Namun potensi ini tidak perlu membuat kita takut dan panik tetapi yang menjadi kewajiban kita adalah memahami karakter potensi  ancaman Bencana di sekeliling kita serta menyusun mitigasi bencana yang disebut Disaster Risk Reduction (pengurangan resiko bencana).

Hal ini sebagai upaya apabila terjadi bencana kita sudah tau apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan menghadapi bencana tersebut.

Sebelumnya sudah ada dua stasion pemantau gempa yang di bangun di kab. Bone yaitu di Kec. Bontocani dan di Kec. Tonra. Untuk tempat ketiga direncanakan ditempatkan di sekitar pelabuhan Bajoe.

Kami mengimbau seluruh masyarakat Bone agar menjaga dan merawat stasiun pemantau gempa tersebut karena dengan adanya stasiun tersebut mampu memberikan early warning apabila terjadi gempa bumi.

Hal ini sangat penting dipahami karena sampai detik ini belum ada satu tehnologipun yang mampu memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi. (An)

#SalamTangguh
#KolaborasiMenanggulangiBencana
#BPBDBone

Sumber : BPBD BONE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *