Bone diketahui merupakan salah satu daerah yang masuk prioritas untuk pencegahan stunting. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bone melaksanakan berbagai upaya salah satunya dengan menggelar bimtek dalam rangka Penurunan Angka Stunting.
Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bekerja Sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemdikbud RI.
Kegiatan bimtek tersebut dibuka langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Bone H.A.Suryadarma, S.E.,M.Si. di Hotel Sarlim Watampone, Kamis,10 Oktober 2019
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone dalam laporannya mengatakan, kegiatan diikuti dari berbagai kalangan seperti Kepala Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TP PKK Kabupaten Bone, TP PKK Kecamatan, Kepala Puskesmas, Bidan Desa (Bides) dan aparatur desa serta tokoh masyarakat.
Sekda Bone H.A.Surya Darma, S.E.,M.Si dalam sambutannya mengajak seluruh perangkat desa dan pemangku jabatan di tingkat kecamatan dan kabupaten untuk sama-sama mencegah stunting dengan berbagai program.
Seperti pemberian gizi terhadap balita dan pemeriksaan kesehatan serta berkonsultasi dengan petugas medis. “Stunting terjadi akibat pola makan dan pola hidup orang tua yang tidak sehat hingga mewariskan kekurangan gizi ke anak. Begitu juga dengan asupan gizi yang kurang dan lingkungan yang tidak bersih serta makanan yang terkontaminasi,” kata sekda
Oleh karenanya, ke depan tenaga medis dan pekerja sosial harus lebih aktif turun ke desa-desa untuk mensosialisasi pentingnya hidup sehat, baik pola makan, kebersihan lingkungan dan asupan gizi yang cukup.
Setelah bimtek ini nantinya diharapkan seluruh kecamatan dapat menurunkan angka stunting Kabupaten Bone. “Ayo kita berantas stunting sejak dini, sehingga masyarakat ke depan benar-benar hidup sehat,” ujarnya.
Di Kabupaten Bone, gangguan pertumbuhan anak karena kekurangan asupan gizi berdasarkan data statistik tahun 2018, mencapai angka 40,36 persen. Hal itu umumnya disebabkan kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir berusia 2 tahun.
Untuk penanganan stunting ini, pemerintah melibatkan berbagai sektor dan kementerian, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat umum dan unsur lainya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bone melaksanakan program penanggulangan stunting dilakukan melalui berbagai upaya, di antaranya dengan program pemberian tablet tambah darah dan makanan tambahan pada Ibu hamil dan remaja putri, pemenuhan gizi pada anak bayi dua tahun, dan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Selain itu, para ibu yang baru melahirkan juga diimbau insiasi menyusui dini, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI pada anak baduta, pemberian imunisasi lengkap dan Vitamin A, pemantauan pertumbuhan di posyandu, dan melakukan gerakan masyarakat untuk hidup sehat.
“Semua itu penting agar penurunan stunting dapat dipercepat dan merata di seluruh Wilayah Kabupaten Bone” kata Bunda PAUD yang juga selaku Ketua TP PKK Kabupaten Bone Hj.Kurniaty A.Fahsar, S.H.,Spec.Not.
Diketahui hampir di semua kecamatan di Kabupaten Bone memiliki bayi yang terkena stunting. “Kita harus terus menekan angka kasus stunting di daerah ini, dengan cara mengoptimalkan 1.000 hari kehidupan bagi bayi.
Bayi di bawah usia dua tahun, sangat rawan terkena stunting akibat kekurangan gizi dari ibunya semanjak di dalam kandungan. Penyebab stunting akibat kekurangan gizi pada masa awal anak lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia dua tahun.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Bone Hj.Kurniaty A.Fahsar, S.H.,Spec.Not. dan Kepala Dinas Kesehatan dr.Hj.A.Kasma Padjalangi, M.Kes.