Bupati Bone Dr.H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi,M.Si. mendarat di Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, provinsi Papua, Sabtu 29 Juli 2017.
Kunjungan Bupati Bone ke Papua dalam rangka melantik dan mengukuhkan Pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Timika. Bupati Bone setibanya di Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika, dalam rilisnya menagatakan ” Alhamdulillah mendarat dengan selamat di Bandara Mozes Kilangin Timika,”.
” Kunjungan ini dalam rangka mengukuhkan sekaligus melantik para pengurus KKMB ( Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone di Timika. Timika yang multi etnik dan beragam, kehadiran masyarakat Bone di sini yang jumlahnya ribuan menjadi penyangga dan kekuatan bersama dalam kesatuan untuk membangun daerah”.
Ditambahkannya, bahwa semangat kekeluargaan, semangat gotong royong, semangat untuk menggali nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal yang tidak lupa dengan budaya dan karakter dari mana ia berasal, dibesarkan dan dilahirkan.
Menurut Bupati, Pasompe/Perantau adalah bak intan yang tetap harus berkilau walau di negeri orang, namun tetaplah berpegang teguh pada filosofi Tellu Cappa sebagai bekal di perantauan.
Dalam kearifan lokal Bone, bahwa Tellu Cappa di antaranya Cappa Lila (Ujung lidah) dimaknai sebagai kecerdasan yang mencakup semua hal, baik kecerdasan emosional sampai kecerdasan spiritual, sehingga dapat membedakan baik-buruk. Kemudian Cappa Kallang (Ujung Pena) bermakna ilmu pengetahuan bahwa tidak cukup hanyalah Ujung Lidah, namun harus didukung dengan ilmu.
Selanjutnya Cappa yang ketiga adalah Cappa Kawali (Ujung Badik) bermakna bahwa dalam pergaulan hendaklah menjaga harkat dan martabat sebagai orang Bugis yang menjunjung tinggi adat ‘Siri Napesse’. Harga Diri menjadi taruhan, keberanian pantang mundur ditunjukkan untuk dipertaruhkan, dengan catatan bahwa kita dalam posisi yang benar. Dalam adat Bugis Bone. Harga Diri adalah Harga Mati yang harus dibayar meskipun dengan nyawa.