Bupati Bone Dr.H.A.Fahsar M.Padjalangi,M.Si. pimpin Simulasi Penanganan Konflik Sosial dan Penanggulangan Bencana Alam di Lapangan Merdeka Watampone, Selasa 27 November 2018.
Kegiatan yang melibatkan seluruh unsur forkopimda dan TNI-Polri, serta stakeholder tersebut mengangkat tema “Mari Kita Jaga Kamtibmas dengan Sipakatau,Sipakainge, Sipakalebbi”, yakni Rebba Sipatokkong, Mali Siparappe, Malilu Sipakainge.
Bupati dalam sambutannya, mengatakan Tema ini sangat tepat diimplementasikan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. ” Sebenarnya, konflik sosial tak akan terjadi apabila petuah leluhur ini diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” tutur Bupati Bone.
Lanjut Bupati Bone, “Begitu banyak kearifan lokal yang kita miliki yang bisa kita jadikan tuntunan pemersatu dalam bermasyarakat, Sipakatau berarti saling memanusiakan, Sipakainge berarti saling mengingatkan, dan Sipakalebbi yang artinya saling menghargai satu sama lain,”
Kemudian Rebba Sipatokkong, Mali Siparappe, Malilu Sipakainge, ini diartikan sebagai saling menegakkan, bila hanyut saling mendamparkan, dan saling mengingatkan satu sama lain.
Prinsip-prinsip leluhur Bugis ini sudah terbukti ampuh, di mana Kabupaten Bone salah satu daerah yang paling kondusif pada perhelatan Pilkada Serentak 2018 yang lalu. Meskipun ada riak-riak tapi bisa kita atasi bersama dengan prinsip kebersamaan, yaitu Sipakatau,Sipakainge, dan Sipakalebbi.
Begitu pula bila kita menghadapi bencana alam, apabila diatasi dengan prinsip sosial Bugis, yakni Rebba Sipatokkong, Mali Siparappe, dan Malilu Sipakainge niscaya yang susah menjadi mudah, dan bukan sebaliknya.
Simulasi Penanganan Konflik Sosial dan Penanggulangan Bencana Alam ini dilakukan juga untuk mengantisipasi dan meredam gejolak yang bisa saja terjadi pada pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak tahun 2019.
Dalam simulasi ini nampak Ratusan pendemo dihalau oleh aparat Polisi dan berujung ricuh. Adegan itu dilakukan sesuai skenario latihan simulasi gladi posko tim terpadu penanggulangan konflik sosial yang digelar Pemkab Bone bersama TNI-Polri dan elemen masyarakat.
Simulasi itu dimaksudkan bagaimana mengantisipasi jika terjadi konflik sosial. Dalam keadaan darurat seperti itu maka semua stakeholder harus kerja sama dalam menuntaskan masalah itu.
Sementara, Direktur Kewaspadaan Nasional Kemendagri Dr.Akbar Ali mengapresiasi Bupati Bone H.A.Fahsar, karena di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, hanya Bone mampu melaksanakan kegiatan seperti ini.
“Kita patut mengapresiasinya, apalagi Bupati mau terlibat langsung dalam simulasi itu,” ujarnya.
“Olehnya itu mari bagaimana menciptakan stabilitas untuk menghindari konflik, karena sebesar apapun APBD Bone kalau terjadi konflik niscaya tidak ada investor yang mau datang ke Bone,” tutur Akbar Ali
Bupati Bone mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat Bone untuk tetap tenang dan menjaga stabilitas keamanan lingkungan masing-masing demi terlaksananya kegiatan pembangunan dan perhelatan demokrasi pada tahun 2019 mendatang.