Bupati dan Forkopimda Bone Ziarahi Sejumlah Makam dan Situs Raja-raja Bone

Bupati Bone Dr. H. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si. bersama Forkopimda Bone kunjungi Situs Manurungnge di Jln.Manurunge, Watampone, Jumat, 2 April 2021.

Situs ini merupakan tinggalan Raja Bone Pertama, yaitu Manurungnge ri Matajang yang memerintah tahun 1330-1365. Belia adalah peletak dasar berdirinya kerajaan Bone masa lalu.

Giat ini rangkaian peringatan Hari Jadi Bone ke-691 tahun 2021.

Bupati bersama rombongan disambut teatrikal menggambarkan dialog Manurungnge dengan rakyat banyak pada masa itu di suatu tempat yang bernama Matajang.

Konon, di akhir hidupnya tiba-tiba ia menghilang tidak diketahui arah perginya, dan kejadian ini disebut mallajang.

Untuk mengenang perjuangan beliau maka pemda Bone mengunjungi situs tersebut tiap peringatan hari jadi Bone

Selanjutnya Bupati Bone dan rombongan melanjutkan ziarah ke makam La Ummasa Petta Panre Bessi di Jln.Ahmad Yani Watampone. Beliau adalah raja Bone ke-2 yang memerintah tahun 1365-1368.

SeIain pandai besi, inilah raja Bone yang pertama dikebumikan sehingga digelar Petta Panre Bessi Mulaiyye Panreng (yang pertama dikuburkan/dikebumikan).

Kemudian dilanjutkan ziarah makam Raja Bone ke-24 La Mappasessu To Appatunru Sultan Ismail Muhtajuddin Matinroe ri Lalebbata (1812-1823) dan Raja Bone ke-29 La Singkeru Rukka Sultan Ahmad Idris Matinroe ri Topaccing (1860-1871).

Makam mangkau Bone ini terletak di belakang Masjid Tua Al-Mujahidin Jl. Sungai Citarum, Watampone.

Selanjutnya Bupati Bone dan rombongan juga ziarah makam La Maddaremmeng Matinroe ri Bukaka Raja Bone Ke-13 (1631-1644) dan makam Ratu Bone We Bataritoja Datu Talaga Arung Timurung Sultanah Zainab Zulikyahtuddin. Ratu Bone ini dua kali memerintah yaitu sebagai ratu Bone ke-17 (1714-1715) serta ratu Bone ke-21 (1724-1749).

Dihari yang sama, Bapak Bupati bersama pimpinan forkopimda bergerak ke Desa Matuju, kecamatan Awangpone.

Di daerah tersebut terdapat makam Petta Ponggawae Panglima Perang Bone, yaitu Abdul Hamid Baso Pagilingi yang gugur pada perang Bone IV melawan Belanda yang dikenal peristiwa Rumpa’na Bone tahun 1905. Ia adalah putra raja Bone ke-31 yaitu La Pawawoi Karaeng Sigeri.

Serta makam Raja Bone ke-33 (raja Bone terakhir) yaitu La Pabbenteng Petta Lawa Matinroe ri Matuju (1946-1951). Ia adalah anak Petta Ponggawae Panglima Perang Bone, yaitu Abdul Hamid Baso Pagilingi.

Setelah Bupati Bone bersama forkopimda bergerak ke Desa Nagauleng Kecamatan Cenrana. Di daerah tersebut terdapat makam La Patau Matanna Tikka Matinroe ri Nagauleng Raja Bone ke-16 (1696-1714).

Tiba di Nagauleng, Bupati Bone disambut alunan mappaddekko. Bapak Bupati sangat mengapresiasi, terpancar wajah sumringah beliau menyaksikannya sebagai cerminan Kecintaannya terhadap budaya tradisional di Kabupaten Bone.

Alunan dekko bagai penyejuk dalam kecapaian sekaligus mengakhiri kegiatan ziarah makam/situs raja-raja sebagai rangkaian kegiatan Hari Jadi Bone Ke-691 Tahun 2021.

Foto Selengkapnya Buka di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *