Sewindu Pesatnya Perkembangan di Kabupaten Bone

Kabupaten Bone dengan wilayah terluas di provinsi Selatan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan dibangunnya berbagai infrastruktur, sarana, dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Meskipun dibanding luas wilayah dengan jumlah populasi penduduk yang sangat besar yang tidak sebanding besaran anggaran yang dimiliki, namun ia mampu berdiri seperti halnya daerah kabupaten lainnnya.

Keberhasilan itu merupakan wujud keuletan pemerintah dan masyarakat Bone dalam menjalin kebersamaan untuk membangun daerahnya. Dengan tata kelola pemerintahan yang baik yang didukung kondusivitas daerah turut memberikan kontribusi atas keberhasilan pembangunan yang dicapai saat ini.

Sejak tahun 2013 mulai nampak terjadinya eskalasi perubahan di kabupaten Bone. Perubahan yang mendasar adalah terbangunnya berbagai infrastruktur baik ekonomi, sosial, ekonomi, agama, pendidikan, dan politik.

Atas kepemimpinan Bapak Dr.H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi,M.Si. bersama Bapak Drs H.Ambo Dalle,M.M. telah terjadi banyak perubahan di segala bidang. Sejak beliau terpilih secara demokratis mulai tahun 2013 lalu hingga saat ini telah meraih sejumlah prestasi yang menorehkan nama baik kabupaten Bone baik regional maupun skala nasional.

Namun perlu diketahui barsama, bahwa dari minimnya anggaran yang ada, masyarakat Kabupaten Bone terus mendambakan seperti kondisi infrastruktur jalan yang layak. Di mana, jalan di Kabupaten Bone yang sangat panjang tersebut membutuhkan pemeliharan dengan anggaran yang tidak sedikit.

Dari sisi ekonomi di bawah pemerintahan Bapak H.Andi Fahsar M.Padjalangi berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat Bone dari tahun ke tahun. Pusat-pusat perekonomian tumbuh subur yang turut memberi andil.

Bahkan tahun 2018 lalu Angka Pertumbuhan Ekonomi Bone di Atas 9 Persen. Prestasi ini membagakan, kalau di provinsi saja hanya 7, 4 Persen beberapa tahun terakhir, namun di Bone ini empat tahun terakhir mencapai 9 persen.

Jadi banggalah kita, ini tidak bisa kita pungkiri bahwa kerja keras pemerintah kabupaten Bone di mana progres pertumbuhan ekonomi selaras dengan peningkatan pendapatan per kapita warga Bone.

Bandingkan tahun 2012 pendapatan per kapita masyarakat Bone hanya Rp 22 juta, selanjutnya terus berkembang pada tahun 2016 sudah mencapai Rp 35, 6 juta. Hal itu didukung Progres APBD Bone juga membangggakan dari tahun ke tahun, hanya saja, dengan cakupan wilayah yang luas, maka nilai tersebut tidak begitu berarti banyak dengan 27 kacamatan.

Selanjutnya pembangunan dari sisi kesehatan berdasarkan data BPS Kabupaten Bone pada tahun 2018 terdapat 4 rumah sakit, 38 puskesmas, 980 posyandu, dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya yang tersebar di kecamatan.

Dari sisi agama mayoritas masyarakat Bone beragama Islam yang juga diikuti jumlah tempat peribadatan agama Islam yaitu masjid sebanyak 1.447 buah dan 1.584 musalla yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan kabupaten Bone.

Sementara dari sisi pertanian juga berkembang pesat. Menurut data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bone, bahwa pada tahun 2018 menghasilkan 1 393.147 ton padi dan jagung 402.396 ton.

Kemudian dari sisi pendapatan regional kabupaten Bone. Berdasarkan Bone Dalam Angka tahun 2019 yang diterbitkan BPS kabupaten Bone menunjukkan, bahwa hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten Bone tahun 2018, nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 33.097.732,9 juta. Sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan meningkat menjadi Rp 20.659.268,3 juta. Artinya, perekonomian kabupaten Bone tahun 2018 tumbuh sebesar 8,9 persen dibanding tahun 2017.

Bahkan pemerintah kabupaten Bone satu-satunya daerah di Indonesia yang mampu pengendalian inflasi. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Tanggal 2 Januari 2020.

Dari 82 kota IHK, 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 139,73 dan terendah terjadi di Kabupaten Bone sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 135,06. Hal ini menunjukkan sebuah usaha besar pemerintah kabupaten Bone dalam melindungi daya beli masyarakatnya..

Pembangunan Infrastruktur tahun 2019

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bone tahun 2019 tergolong rendah dibandingkan luas wilayah yang hanya mencapai Rp 2,4 triliun. Di mana belanja modal untuk perbaikan infrastruktur jalan tak mencapai 20 persen dari total APBD. Di APBD Perubahan saja, belanja modal untuk perbaikan infrastruktur, hanya mencapai 12 persen.

Dari data bulan Agustus 2019, Khusus infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Bone, panjangnya tahun 2019 mencapai 1.999, 51 kilometer. Jika ditotal dengan jalan desa, mencapai 2.481 kilometer. Dari total panjang jalan tersebut, 54 persen dalam kondisi baik dan rusak ringan. Sisanya, rusak berat.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kabupaten Bone, di APBD Pokok 2019 lalu, panjang jalan yang diperbaiki mencapai 20 kilometer.

Sementara pada APBD Perubahan 2019, perbaikan jalan mampu menyasar 18 kilometer. Itu artinya, dalam setahun Dinas PUPR mampu membenahi 38 kilometer jalan rusak di daerah ini. Jika di total, anggaran perbaikan jalan di Bone tahun 2019 lalu, menyerap tak kurang dari Rp 80 miliar.

Untuk proyek jalan yang dianggarkan di APBD pokok itu mencapai Rp 40 miliar lebih yaitu Rp 32 miliar dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dan Rp 11 miliar dari DAU (Dana Alokasi Umum).

Sementara di APBD Perubahan, infrastruktur jalan di Bone mendapat kucuran anggaran Rp 36 miliar. “Kita patut bersyukur ada hibah dari Pemprov Sulsel sebesar Rp46 miliar untuk perbaikan jalan. Itu kira-kira bisa mencapai 27 kilometer. Anggaran itu untuk pembangunan akses jalan dari Mappesangka ke Lonrong Kecamatan Ponre.

Bila dirinci, biaya pengaspalan hotmix untuk satu kilometer panjang jalan, menyerap anggaran sebesar Rp 2,5 miliar perkilometer. Jika konstruksi jalan menggunakan beton, anggaran yang dihabiskan lebih besar lagi, mencapai Rp 3,5 miliar perkilometer.

Jadi, untuk memenuhi semua kebutuhan pengaspalan jalan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kurang lebih Rp1 trilliun dibutuhkan. Sedangkan, untuk tahun 2018 pengaspalan jalan mencapai 44 kilometer.

Pengaspalan jalan dalam satu kilometer membutuhkan dana miliaran rupiah. Sementara kita tahu sendiri, panjang jalan di Kabupaten Bone ini sangat besar.

Sebelumnya, pada penetapan APBD Perubahan 2019, total anggaran untuk infrastruktur di Bone yang dialokasikan baik melalui APBD kabupaten maupun dari APBD provinsi, mencapai 80 miliar lebih. Anggaran tersebut khusus untuk perbaikan jalan, menyentuh 10 titik yaitu Lima titik di kota dan lima titik di kecamatan dan kesemuanya telah rampung diakhir tahun 2019.

Alokasi anggaran yang diperuntukkan untuk perbaikan jalan mencapai Rp 36 miliar. Di Kecamatan, perbaikan jalan menyentuh Kecamatan Tellulimpoe, Ponre, Kahu, dan Tellu Siatinge.

APBD Kabupate Bone Tahun 2020

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bone terus meningkat. Terlihat untuk tahun 2020 ini sebesar Rp 2,4 Trilyun.

Peningkatan itu dapat dilihat dari tahun-tahun sebelumnya seperti pada rincian di bawah:

* Tahun 2017 sebesar Rp 2,3 Trilyun ( Rp 2.335.930.580.063).
* Tahun 2018 sebesar Rp 2,2 Trilyun (Rp 2.255.781.974.000)
* Tahun 2019 sebesar 2,5 Trilyun (Rp 2.526.979.745.701).

Pembangunan Infrastruktur 2020

Untuk tahun 2020 Kabupaten Bone Alokasikan dana sebesar Rp 337 Milyar untuk pembangunan Infrastruktur.

APBD Kabupaten Bone nampaknya terus meningkat. Terlihat untuk tahun ini, APBD tahun 2020 ini sebesar Rp 2,4 Trilyun. Mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 2,3 T menjadi 2,4 Trilyun.

Bupati Bone, Dr.H.A. Fahsar M. Padjalangi,M.Si. mengatakan bahwa APBD Bone tahun 2020 ini mengikuti aturan yang telah ditetapkan, yaitu Mandatory Spending, yaitu di mana belanja atau pengeluaran yang sudah diatur oleh undang-undang. “Tujuan mandatory spending ini sebenarnya adalah untuk mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah” jelasnya.

” Untuk itu, APBD Kabupaten Bone tahun 2020 ini, mengalokasikan anggaran dalam Bidang Pendidikan sebesar Rp 530 Milyar lebih atau 21, 54 persen. Bidang Kesehatan sebesar Rp 298 Milyar lebih atau 16,64 persen, serta Bidang Infrastuktur daerah sebesar Rp 337 Milyar lebih atau 25 persen”, jelas Bupati Bone.

Tentunya dari sekian data tersebut di atas hanya sebagian kecil dari sejumlah keberhasilan yang ada. Di mana atas kepemimpinan Bupati Bone Bapak Dr.H.A.Fahsar M.Padjalangi,M.Si. bersama wakilnya Bpk.Drs.H.Ambo Dalle,M.M. mampu membawa daerah ke arah yang lebih baik. (Mursalim)