Desa Poleonro Ciptakan Alat Penyulingan Sampah Plastik

Sampah plastik menjadi persoalan karena susah terurai, tapi bukan berarti tak ada solusinya. Kantong plastik sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme.

Kantong plastik baru bisa terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan pun akan terurai lama dan tetap akan menjadi sampah.

Jangan gusar, dengan sebuah inovasi, sampah plastik apa saja, baik bekas botol minuman, bungkus jajanan. Setelah dipanaskan selama beberapa menit mulai berubah menjadi uap kemudian mengeluarkan tetesan minyak.

Di Desa Poleonro Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, di mana sampah plastik diubah menjadi bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan alat sederhana.

Alat penyulingan sampah plastik tersebut adalah sebuah inovasi baru di Desa Poleonro yang dapat mengolah sampah sejenis plastik untuk dijadikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sampah-sampah plastik yang ada dimasukkan ke dalam tabung penyulingan kemudian ditutup rapat dan selanjutnya dilakukan pemanasan/pembakaran di bawah tabung tersebut untuk menghasilkan minyak.

Suhu panas yang dibutuhkan sekitar 80-120 derajat celcius untuk proses pemanasan, kemudian waktu yang dibutuhkan sekitar 15-20 menit penyulingan tersebut akan menghasilkan uap kemudian mengeluarkan tetesan minyak.

Penyulingan tersebut mampu menghasilkan bahan bakar minyak kurang lebih 0,5 liter per 1 kilogram sampah plastik.

Dan alat tersebut sekarang sudah beroperasi dan perancangnya adalah Kepala Desa Poleonro bekerja sama dengan Tim Inovasi Desa Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *