Bupati Bone Membuka Prosesi Pramattompang Arajang ke-19

Pramattompang Arajang digelar di Museum Arajange Kompleks Rujab Bupati Bone dihadiri Anggota Forkopimda Bone dan Dewan Adat Bone, pada Kamis 4 April 2019.

Pramattompang Arajang adalah kegiatan yang dilaksanakan sehari atau dua hari sebelum melaksanakan Ritual Mattompang Arajang yang sesungguhnya.

Kegiatan Pramattompang dan Ritual Mattompang Arajang tersebut merupakan rangkaian kegiatan setiap memperingati hari jadi Bone sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 1 Tahun 1990 Tanggal 22 Maret 1990 Seri C Nomor 1.

Ritual Mattompang Arajang mulai dilakukan sejak pemerintahan La Ummasa Raja Bone ke-2, namun pada masa kerajaan tidak dilakukan setiap tahunnya. Hanya dilakukan ketika kerajaan menghadapi musuh,ketika ada tamu kerajaan, ketika terjadi wabah penyakit, ketika terjadi kemarau panjang yang pelaksanaannya dilakukan di Saoraja (istana raja), kemudian setiap sang raja telah menggunakan pusaka-pusaka tersebut, maka sang raja menyuruh para pembantunya untuk membersihkan atau menyucikannya kembali.

Pramattompang dan Ritual Mattompang Arajang biasanya dilaksanakan Museum Arajange (Museum Arung Palakka). Namun untuk tahun ini pertama kalinya ritual Mattompang Arajang yang sesungguhnya akan digelar secara terbuka di panggung Lapangan Merdeka Watampone, pada Tanggal 6 April 2019.

Kegiatan mattompang tahun 2019 ini sudah yang ke-19 kalinya dilaksanakan berturut-turut sejak tanggal 6 April 1990 lalu.

Mattompang Arajang adalah ritual adat dan sakral yang dilakukan untuk menyucikan benda-benda kerajaan. Proses penyucian itu dilaksanakan oleh para Bissu yang disaksikan oleh pemerintah dan Dewan Adat Bone serta masyarakat.

Adapun benda-benda kerajaan yang dibersihkan di antaranya, rambut Arung Palakka, Teddung Pulaweng (Payung Emas), Sembangeng Pulaweng (Salempang Emas), La Teariduni (Kalewang), La Salaga (Tombak), Alameng Tatarapeng (Senjata Adat Tujuh / Ade Pitu), dan perangkat benda kerajaan lainnya.

Acara mattompang dimulai ketika Bupati Bone dalam hal ini Bpk.Dr.H.A.Fahsar M.Padjalang,M.Si. mengucapkan “Bismillahi Rahmanirrahim, Kuru … Sumange’ Naritompanna Lamarupe’ Arajanna Bone, Allahu Akbar”.

Terjemahan bebasnya, yaitu “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, mulailah diberbersihkannya benda kerajaan Bone, Allah Maha Besar”

Baca Juga : Sejarah dan Makna Simbolik Ritual Mattompang Arajang