Banjir Kiriman Perparah Banjir di Wilayah Bone Bagian Utara

Penjabat Bupati Bone Ir.H.A.Bakti Haruni,C.E.S. meninjau lokasi banjir di Kecamatan Ajangale dan Kecamatan Dua Boccoe, Selasa 3 Juli 2018.

Turut bersama pejabat bupati, Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov.Sulawesi Selatan Ir.Hj.Fitriani,M.P., Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab.Bone Ir.H.Sunardi Nurdin,M.Si., Kepala Pelaksana BPBD, Camat Setempat, serta Pejabat SKPD terkait.

Seperti diketahui, intensitas hujan yang sangat tinggi dalam dua pekan terakhir mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bone terendam banjir.

Khususnya di Wilayah Bone bagian utara meliputi Kecamatan Dua Boccoe, dan Ajangale. Selain curah hujan yang tinggi kedua kecamatan ini sudah berlangganan banjir setiap tahunnya. Akibatnya lahan pertanian seperti sawah terendam banjir.

Curah hujan tertinggi di Kabupaten Bone seperti biasanya terjadi pada bulan Mei-Juni yang mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Bone. Di mana pada musim ini dimanfaatkan para petani untuk menanam padi di sawah. Masyarakat Bone menyebutnya sebagai “angin timo”, yaitu hujan terbawa oleh angin dari Timur.

Di Kecamatan Dua Boccoe yang sering mengalami banjir, yaitu Desa Pakkasalo, Kelurahan Unyi, Desa Uloe,Desa Tawaroe, Desa Kampoti, dan Desa Tocina. Banjir disejumlah lokasi ini selain curah hujan yang cukup tinggi juga disebabkan oleh banjir kiriman dari Kab.Soppeng dan Wajo yang mengakibatkan meluapnya sungai Walenae. Juga diperparah akibat pendangkalan Sungai Walenae.

Selain itu diakibatkan oleh meluapnya sungai Unyi yang melintasi ibukota kecamatan Dua Boccoe. Di mana Sungai Unyi  hulunya di Kecamatan Ponre dan airnya masuk ke Sungai Walenae kemudian bermuara di Teluk Bone. Sedang untuk Sungai Walenae hulunya di Kecamatan Bontocani yang airnya mengalir melalui wilayah Bone dan Soppeng.

Baca Juga : Daftar Sungai di Kabupaten Bone

Begitu pula banjir di Kecamatan Ajangale seperti di Kelurahan Pompanua Riattang dan sekitarnya selain intensitas hujan yang sangat tinggi juga karena berada di daerah rendah dan merupakan daerah aliran sungai (DAS) Welanane. Meskipun wilayah ini tidak ada hujan sering mendapat dampak banjir kiriman dari Kabupaten tetangga, yaitu Wajo dan Soppeng.

Diketahui, wilayah Bone Utara merupakan wilayah yang berada pinggir Sungai Walanae. Terdapat 18 desa dan kelurahan yang berada di daerah rendah. Wilayah inilah yang sering dilanda banjir yang mengakibatkan rumah penduduk dan persawahan tergenang air banjir.

Dalam kunjungannya Penjabat Bupati Bone memerintahkan Kepala Dinas Sosial dan BPBD Kab.Bone, agar segera mendirikan tenda dan dapur darurat bagi korban banjir serta siap siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saya sengaja bawa Kadis Pertanian Provinsi untuk melihat langsung, dia kira hanya Wajo yang banjir padahal di Bone juga parah. Oleh karenanya Dinas Pertanian Sulsel juga menjanjikan memberikan benih kepada petani setelah banjirnya surut,” kata penjabat bupati.

Berikut Data mengenai Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Bone yang meliputi beberapa kecamatan, yaitu Ajangale, Dua Boccoe, Tellu Siattinge, Cenrana, Awangpone, Barebbo, Cina, Mare, Tonra, Sibulue, Kajuara, Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *