Sekda Bone Membuka Acara Komunikasi Sosial Politik Mewujudkan Pilkada Damai dan Bermartabat

Sekertaris Daerah Bone H.A.Surya Darma, S.E.,M.Si. membuka acara Komunikasi Sosial Politik Mewujudkan Pilkada Damai dan Bermartabat di Bumi Arung Palakka di Hotel Helios, jalan Langsat Watampone, Jumat 16 Maret 2018.

kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri bekerja sama Kesbangpol Kabupaten Bone guna mewujudkan Pilkada Damai dan Bermartabat.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Bone Dray Febriyanto S.S.T.P.,M.Si. dalam laporannya mengatakan, giat ini merupakan bentuk Komunikasi Politik, Bone selalu masuk dalam daftar Zona Merah. Karena Bone merupakan kabupaten dengan daerah terluas di Sulsel, maka sangat rentan akan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

Peserta yang Hadir berjumlah 70 orang, terdiri dari Camat, Lurah, Ketua Parpol, LSM, dan ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Bone dalam sambutannya mengatakan, Bone telah melaksanakan beberapa kali Pemilukada sampai Pemilihan Kepala Desa serentak hingga 170 titik.
“Alhamdulillah Bone selalu berhasil melaksanakan gelaran dengan Aman dan damai walaupun selalu dikaitkan dengan Zona Merah” ujarnya

“Semoga dengan terlaksananya acara ini, bisa mewujudkan Pilkada aman, damai, dan berintegritas” harapnya.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan merilis ada tiga daerah di Sulsel yang masuk zona merah atau rawan konflik jelang hingga pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Ketiga daerah tersebut adalah Kabupaten Gowa, Kota Palopo, dan Kabupaten Bone.

“Hal itu sudah melalui pemetaan kita,” ujar Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sulsel Kombes Pol Stephen Napiun, Rabu (25/10/2017).

Dia mengatakan, sejumlah perencanaan operasi kini sudah berjalan. Bahkan, untuk memaksimalkan sinergi, beberapa waktu lalu Polda Sulsel sudah melakukan MOU dengan pihak TNI, yakni dari Kodam 14 Hasanuddin untuk mengawal pilkada yang aman dan nyaman.

Menurut dia, pemetaan yang telah dilakukan pihaknya mendasar pada pengalaman sebelumnya. Ketiga daerah rawan konflik itu pun sudah mendapat perhatian khusus.

“Ada sejarah rekam jejak daerah tersebut. Termasuk Kabupaten Gowa. Meski tak melaksanakan Pemilihan Bupati, tapi ikut melaksanakan Pemilihan Gubernur Sulsel nantinya. Di situ berkumpulnya konsentrasi massa dari pasangan calon,” jelas dia.

Sementara itu, untuk Kabupaten Bone yang diketahui sebagai kampung halaman Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kota Palopo juga memiliki potensi ricuh yang cukup besar. Dinamika politik di kawasan tersebut dinilai cukup tinggi.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah berupaya melakukan deteksi dini terhadap embrio-embrio masalah yang ada. Sehingga, pada saat pelaksanaan pilkada nantinya dapat berlangsung dengan aman.

“Hingga saat ini situasi dan kondisi seluruh daerah di Sulsel jelang pilkada khususnya masih dalam kondisi relatif stabil. Namun pihaknya tetap terus melakukan monitoring karena sewaktu-waktu bisa mengalami perkembangan,” Stephen menandaskan.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Bone Dray Febriyanto menjelaskan, dari pengalaman, Bone sudah beberapa kali menggelar giat Pemilukada sampai Pemilihan Kepala Desa serentak, meskipun dinyatakan sebagai zona merah, namun alhamdulillah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Masyarakat Bone masih kental dengan adat budaya Sipammase-mase dan Sipakainge’ (saling memahami satu sama lain, saling mengingatkan) meskipun sering beda pendapat namun tidak pernah sampai beda paham, “itulah karakter orang Bone yang selalu menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan dalam bingkai Sumange Teallara, teguh dalam keyakinan kukuh dalam kebersamaan, ” papar Dray Febriyanto.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *