Kunker di Bone Kapolda Sulsel dianugerahi gelar adat ” Pallawajoa Daeng Mamase “

Kunjungan kerja Kapolda Sulsel, Irjen Pol Muktiono,S.H.,M.H. di Bumi Arung Palakka Selasa 6 Mei siang tadi disambut langsung Bupati Bone Dr. H.A.Fahsar Mahdin Padjalangi, M.Si. bersama Forkopimda di Rujab Bupati Bone Jalan Petta Ponggawae Nomor 1 Watampone.

Prosesi adat berupa pengalungan sarung, tarian alusu dari empat orang dara Bugis hingga Maccera’ dari Bissu mengiringi setiap langkah Sang Jenderal memasuki Rujab Bupati Bone.

Begitu pula ketika Sang Jenderal memasuki Museum Arung Palakka untuk melihat langsung koleksi pusaka Kerajaan Bone, juga disambut dengan prosesi “Osong Pattuppu” yaitu semacam ungkapan syair yang sering dipergunakan saat menjemput tamu.

Selanjutnya di dalam museum disaksikan oleh Bupati Bone,  Kapolda diberi gelar adat Bone dengan nama “La Pallawajoa Daeng MamasE” dari Lembaga Adat Bone. Dalam bahasa Bugis Pallawajo artinya “Penjaga dan Pengayom Rakyat” sedangkan “Daeng Mamase” berarti yang penuh kasih sayang. Jadi La Pallawajoa Daeng Mamase bermakna pengayom rakyat yang penuh kasih sayang.

Dalam struktur pemerintahan kerajaan Bone masa lalu dikenal istilah Pangulu Joa yang bertugas mengkoordinir pasukan dari rakyat Tana Bone yang disebut Passiuno artinya : pasukan siap tempur di medan perang setiap saat, rela mengorbankan jiwa raganya demi tegaknya Kerajaan Bone dari gangguan Kerajaan lain.

“Gelar ini artinya Sosok Pengayom Masyarakat Penuh Kasih Sayang,” jelas H. Andi Baso Hamid, Ketua Lembaga Adat Bone yang menyerahkan langsung sertifikat pemberian gelar itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *